Aku masih tetap disini.
Menunggu atau bolehkah aku melangkah sejenak?
Meski udara dingin terus menusuk tulang.
Aku masih tetap disini.
Menunggu atau bolehkah aku pergi menghangatkan diri?
Meski terik terus memaparkan sinarnya dan diriku penuh peluh.
Aku masih tetap disini.
Menunggu atau bolehkah aku pergi berteduh?
Meski hanya angin dan dedaunan gugur yang terus menemaniku.
Aku masih tetap disini.
Duduk di kursi panjang berwarna coklat, menghadap bunga-bunga yang bermekaran.
Menuliskan kegelisahan dalam sebuah catatan hati seorang muslimah.
Entah tentang apa, siapa, mengapa serta kapan.
Tulisan ini sudah tertuang dalam ratusan kata.
Di setiap musim aku menunggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar