Rabu, 29 Maret 2017

My Story About You : Episode 11 (Epilog)


Syarmila mempersiapkan diri, seminggu lagi ia akan terbang ke Jepang, negeri sakura. Ia mendapatkan bea siswa untuk mengambil jurusan arsitektur mengikuti jejak kakaknya.

Ayah dan Ibu awalnya sempat ragu, namun Syahnaz meyakinkan bahwa adiknya akan baik-baik saja karena ia akan menjaga Syarmila disana.

Syarif resmi naik ke kelas 2. ia pun diberi amanah menjadi Ketua Rohis, sungguh hal itu membuat kedua kakaknya senang, ia harus lebih banyak bicara lagi tampil di depan umum, tapi Syarif tetaplah Syarif ia dingin sebagaimana biasanya.

Pinky melanjutkan kuliahnya di Kota Jakarta mengambil jurusan manajemen, ia begitu murung sebelum keberangkatan Syarmila ke Jepang, ia senang sekaligus sedih itu berarti ia akan jarang bertemu dengan sahabat terbaiknya.

"Kan udah ada video call," Hibu Syarmila, Pinky awalnya cemberut akhirnya ceria.

Syarmila menatap sekeliling kamar yang akan sangat lama ia tinggalkan, terbayang semua kegiatan yang ia habiskan di kamar kecilnya itu. Semua terkenang, seperti sebuah film dokumenter. Gadis itu mendekat ke jendela dan membuka perlahan jendela itu.

"Kak ayo" Syarif sudah mengajak kakaknya untuk turun, ia harus pergi ke bandara.

Seminggu setelah kejadian yang begitu mengguncang batin Syarmila, ia mendapatkan supucuk surat.
"Ini surat dari Bang Afkar sewaktu kakak di rumah sakit, beliau juga menitipkan salam untuk kakak supaya lekas sembuh"

Syarmila menatap lama surat yang ada ditangan adiknya itu, ia ragu untuk menerima.

"Sebenarnya, aku sudah lama ingin memberikan ini, tapi sepertinya ini saatnya tepat karena kakak sudah lebih baik dari sebelumnya, terimalah aku tidak ingin melanggar amanah ini" Bujuk Syarif.

"Makasih ya dek" Syarmila berusaha tersenyum.

Burung besi terbang mengudara di langit cakrawala. Syarmila membuka penutup jendela pesawat, ia menyaksikan senja yang menjingga. Biasanya ia hanya menatap jauh dari jendela kamarnya kini terasa begitu dekat seakan ia bisa mengenggam awan. Kak Syahnaz tertidur pulas sambil menggunakan penutup mata dengan motif lucu.

Syarmila teringat sesuatu, ia membuka tas kecilnya. Sepucuk surat berwarna biru yang masih utuh belum dibuka sama sekali.

Dear Syarmila,
Assalamu'alaikum Gadis manis,
Semoga kamu lekas sembuh dan selalu dalam keadaan sehat.
Maaf jika Abang selama ini ada hal yang menyakitkanmu, terutama tidak hadir di festival.
Abang benar-benar minta maaf, seharusnya ketika kita bertemu di pekarangan rumah saat itu Abang langsung menyampaikan rasa bersalah Abang.
Syarmila, Gadis manis, tetaplah menjadi gadis yang ceria dan percaya diri, kamu gadis yang kuat Abang sangat menganggumimu, bakatmu luar biasa.
Semoga dimanapun kamu berada, kamu selalu menjadi cahaya bagi sekitarmu.
Ahya, Abang sungguh berterimakasih atas bantuanmu,sungguh Abang menyukai postermu.
Terakhir dari Abang,  semoga Syarmila bisa menemukan cinta sejati.

Salam 

Afkar.

Air mata Syarmila jatuh perlahan, gadis itu menangis tanpa suara. 'Cinta Sejati' katanya. Apa dia tahu sesuatu tentang perasaannya?. Entahlah Gadis itu sudah tidak ingin mengingatnya. Namun surat itu seperti menyiram hatinya yang gersang.

Perjalanan hari ini sungguh mengharu biru di atas cakrawala langit jingga.

"Berakhir sudah ceritaku tentang kamu" Bisik Syarmila.

***

Apakah Syarmila bertemu dengan cinta sejatinya? #Season2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar