Jumat, 11 September 2015

Aku Jujur Aku Sakit Part IV (End)

***
Di kafe bersama Dino.
                
“aku minta maaf karena terlambat..tidak apa-apakan Gita?”
                
“hm..ya..gak apa-apa kok..” aku kuatkan tekad dan niatku. “hm..Dino..maaf tapi ada yang ingin ku katakan. Aku harus jujur padamu sebelum semua terlambat” aku diam sejenak mengumpulkan keberanian ” Aku bukan Gita Anggraini.. tapi aku Mita Anggraini.. orang yang seharusnya kamu temui sekarang sedang dirumah sakit dan..”
                
“begitu ya... sudah kuduga” Dino memotong pembicaraanku.”eh..maaf..”
                
Dino menjelaskan bahwa ia tahu kalau selama ini Gita selalu menceritakan tentang orang lain bukan dirinya. Pertama kali ia melihat Gita adalah 1 bulan sebelum pertemuan mereka tentang buku basket. Dino sering memperhatikan Gita yang sering membaca ataupun meminjam buku tentang kesehatan terutama tentang liver. Ia tahu hal itu awalnya tidak sengaja namun rasa penasarannya semakin besar ketika Gita mulai membaca buku tentang basket, dari situ ia mencoba mendekati Gita. Namun ia terkejut semua yang dicerikatan Gita saat chating sangat berbeda sekali. Ia mencoba memastikan apakah ini benar ini Gita atau bukan.
                
“lalu dari mana kamu yakin kalau itu memang Gita yang menceritakan tentang aku?” rasa penasaranku tinggi.
                
“mamaku..mamaku guru home schoolingnya Gita..dari beliaulah aku tahu semua..” jelas sudah.
                
Setelah mendengar semua penjelasan Dino aku mengajak Dino ke rumah sakit tempat Gita dirawat. Gita benar-benar terkejut dengan kedatangan Dino. Ia berkali-kali minta maaf atas ketidakjujurannya.
                
“bagiku tidak masalah..aku juga tidak jujur padamu kalau aku sudah tahu semua,aku membiarkanmu bercerita banyak tentang kembaranmu,walau begitu tidak semuanya kan kamu bohong?” Dino menatap Gita dengan senyum indahnya.
                
“Dino..aku jujur.. aku sakit, dan aku ingin lebih jujur lagi padamu tentang diriku dan ...” Gita terdiam sejenak dan malu-malu “tentang perasaanku...aku...me..nyukai..mu”
                
“aku juga ..aku juga menyukaimu...” mereka berdua tersenyum dan saling tertawa riang.
                
“eeeheeemmm..aku jadi nyamuk gini” ku garuk kepalaku yang tidak gatal.
Aku senang melihat Gita senang, namun ada hal yang mengganjal dalam hatiku, perasaan cemburu. Perasaan yang tidak boleh aku rasakan, Aku mulai suka dengan Dino dan aku juga ingin bersama bahagia seperti Gita. Menyesakkan.

“Mita,terimakasih untuk semuanya..” Ucap gita lemah.

“Mita..terimkasih juga ya..Gita beruntung punya saudara sepertimu..” Dino menatapku lembut. Wajahku sedikit memerah. Gugup.

Aku tidak berani menatap mereka “mm... sama-sama. Aku ikut senang”

Asal Gita bahagia tidak apa-apa aku begini, toh juga aku hanya merasa cemburu saja, tidak bisa kusimpulkan bahwa aku juga menyukai Dino. Dan lagi, selama ini Gita sudah lebih baik sekarang, ia tidak murung lagi.

~Gita
Kebohongan bukanlah hal yang baik. Itu sudah kusadari dari awal,namun entah mengapa aku harus berbohong pada Dino, tak seharusnya aku lakukan itu. Dibalik semua ini hanya kejujuran yang bisa memberimu kebahagian yang sesungguhnya. Kejujuran dalam menggapai cinta-NYA. Dino dan Mita, aku benar-benar merasa bersalah. Maaf, baru sekarang aku bisa jujur padamu Dino ‘Aku Jujur Aku Sakit’.


End.
Penulis: Isya_Rayle
Trims ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar