Jumat, 11 September 2015

Aku Jujur Aku Sakit

Ketika sebuah kejujuran dibutuhkan...
Ketika sebuah kejujuran membuka tabir yang tak biasa...
Ketika sebuah kejujuran menyimpan berjuta makna...
***
  
         
Aku menyukai orang yang juga disukai oleh saudaraku. Gita sakit liver. Kondisinya sangat lemah. Ia tidak bisa melakukan banyak aktivitas apalagi yang berat. Ia menempuh pendidikan home schooling.  Namun walau begitu ia tidak menampakkan wajahnya yang lemah, ia selalu ceria dan riang. Ia ingin memberitahu semua orang bahwa ia tidak sakit, ia baik-baik saja. Berbeda denganku, aku sehat, bersekolah di sekolah formal. Melakukan aktivitas yang super sibuk. Aku adalah Mita kembarannya Gita. Gita lebih dulu lahir dariku.
                
Walau aku super sibuk dan bahkan pulang sekolah sudah sore menjelang malam. Namun aku tidak lupa menghabiskan waktuku bersama Gita. Gita selalu menantikan cerita-cerita unik dan menarik yang kualami pada hari itu. tentang sekolah, teman, pelajaran, ekskul dan banyak hal lainnya. Bagiku itu adalah hal yang biasa tidak begitu menarik, namun Gita selalu saja tertawa riang dan sangat antusias. Ia selalu saja terbawa emosi kalau itu kejadian yang menyulitkanku, terkadang ia ikut menangis mendengar ceritaku mencubit anak orang lain yang menempelkan permen karetnya dibangku.
                
“Mita kamu jahat, jangan mencubit anak orang begitu, hikss..” ia menutup mukanya menahan air matanya.
                
“Giitta.. kamu mengkhawatirkan anak itu dan memarahiku ..haah” aku kaget tidak percaya dengan apa yang Gita katakan.
                
“hehehehe...aku hanya bercanda” ia mencubit pipiku dan menariknya.
                
“duh duh...ss...saakiit.Gii..taa.”
                
Ia tertawa riang. Diam-diam aku tersenyum dibalik rasa sakit pipi ini, aku bahagia jika Gita tertawa riang seperti itu.

                
Namun akhir-akhir ini aku super sibuk lebih sibuk dari biasanya. OSIS mengadakan lomba dan aku sebagai anggota OSIS sekaligus Ketua nya harus menyiapkan segala sesuatunya. Aku terlalu capek dan tidak sempat bercerita dengan Gita seperti biasanya. Terkadang bahkan Gita mengunjungi kamarku. Aku tahu karena setengah tidur namun aku tidak bisa bergerak sama sekali untuk menyambutnya.

Aku Jujur Aku Sakit
Bersambung Part II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar