Ketika sebuah
kejujuran dibutuhkan...
Ketika sebuah
kejujuran membuka tabir yang tak biasa...
Ketika sebuah
kejujuran menyimpan berjuta makna...
***
Aku menyukai orang yang juga
disukai oleh saudaraku. Gita sakit liver. Kondisinya sangat lemah. Ia tidak bisa
melakukan banyak aktivitas apalagi yang berat. Ia menempuh pendidikan home
schooling. Namun walau begitu ia tidak
menampakkan wajahnya yang lemah, ia selalu ceria dan riang. Ia ingin
memberitahu semua orang bahwa ia tidak sakit, ia baik-baik saja. Berbeda
denganku, aku sehat, bersekolah di sekolah formal. Melakukan aktivitas yang
super sibuk. Aku adalah Mita kembarannya Gita. Gita lebih dulu lahir dariku.
Walau aku super sibuk dan bahkan
pulang sekolah sudah sore menjelang malam. Namun aku tidak lupa menghabiskan
waktuku bersama Gita. Gita selalu menantikan cerita-cerita unik dan menarik
yang kualami pada hari itu. tentang sekolah, teman, pelajaran, ekskul dan
banyak hal lainnya. Bagiku itu adalah hal yang biasa tidak begitu menarik,
namun Gita selalu saja tertawa riang dan sangat antusias. Ia selalu saja
terbawa emosi kalau itu kejadian yang menyulitkanku, terkadang ia ikut menangis
mendengar ceritaku mencubit anak orang lain yang menempelkan permen karetnya
dibangku.
“Mita kamu jahat, jangan mencubit
anak orang begitu, hikss..” ia menutup mukanya menahan air matanya.
“Giitta.. kamu mengkhawatirkan
anak itu dan memarahiku ..haah” aku kaget tidak percaya dengan apa yang Gita
katakan.
“hehehehe...aku hanya bercanda”
ia mencubit pipiku dan menariknya.
“duh duh...ss...saakiit.Gii..taa.”
Ia tertawa riang. Diam-diam aku
tersenyum dibalik rasa sakit pipi ini, aku bahagia jika Gita tertawa riang
seperti itu.
Namun akhir-akhir ini aku super
sibuk lebih sibuk dari biasanya. OSIS mengadakan lomba dan aku sebagai anggota
OSIS sekaligus Ketua nya harus menyiapkan segala sesuatunya. Aku terlalu capek
dan tidak sempat bercerita dengan Gita seperti biasanya. Terkadang bahkan Gita
mengunjungi kamarku. Aku tahu karena setengah tidur namun aku tidak bisa
bergerak sama sekali untuk menyambutnya.
Aku Jujur Aku Sakit
Bersambung Part II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar