Jumat, 11 September 2015

Aku Jujur Aku Sakit Part III


“maap..apa kamu Gita Anggraini?” aku mendongak ke atas melihat sosok seorang pemuda yang juga seumuran denganku. “aku Dino” senyumnya sumringah memberi kesejukan tersendiri disiang hari panas begini.
***
                “i..ii..ya aku Mi..eh..Gita Anggraini..salam kenal” aku benar-benar gugup, aku memaksa wajahku senyum semanis mungkin.
                Dino adalah teman chatting Gita. Gita memintaku untuk menggantikan dirinya untuk bertemu dengan Dino untuk kedua kalinya. Sebelumnya ia pernah bertemu dengan Gita di perpustakaan umum. pertemuan mereka saat itu Dino dan Gita sama-sama mengambil buku tentang sport, yakni basket. Gita memang suka tentang dunia basket. Walau dalam keadaan sakit seperti itu Gita tidak pernah memadamkan semangatnya untuk sembuh.
                “kalau aku sudah sembuh nanti..aku ingin segera bisa main basket.. pasti menyenangkan.” Kata Gita sambil melambungkan bola basket yang ringan “walau saat ini hanya bisa begini.. dengan bola basket main-mainan.. tapi aku benar-benar menantikan saat itu”
               
Siapa yang tidak terharu dengan keinginan Gita yang seperti itu. aku belajar banyak dengannya. Maka dari itu ketika Gita memiliki sebuah permintaan padaku, aku tidak bisa menolaknya.
                
“Gita..kamu yakin tidak apa-apa?” aku menatap lekat Gita “ walau kita kembar.. tapi kita berbeda..”
                
“aku tidak ingin dia kecewa.. aku tidak ingin bertemu dengannya dalam keadaan sakit.. aku takut dia tidak akan....tidak akan menyukaiku...”
                
“tapi aku kan..”
                
“jangan khawatir...aku menceritakan semua tentangmu..” aku terkejut tidak percaya “walau dia hanya tahu tentang namaku..tapi dia tahu semua tentangmu...aku..aku menceritakan kepadanya tentang dirimu...aku mengatakan hobiku yang itu adalah hobimu..kegiatan sekolah..dan juga ketua OSIS..semua tentang dirimu...aku tidak tahu apa yang akan aku katakan..aku tidak ingin bilang kalau aku sakit...hanya berdiam diri dirumah dan tidak melakukan apapun yang berguna seperti orang lain lakukan..”
                
“Gita..aku tidak percaya kamu lakukan hal itu..aku tidak suka..apalagi kamu merendahkan dirimu seperti itu..sudahku bilang...kamu bukan beban dan jangan mengatakan hal itu lagi” aku benar-benar marah dan tidak mengerti kemana semangat Gita yang selama ini. ku peluk dirinya hangat. “akan ku kabulkan permintaanmu..tapi kamu harus menerima apa yang akan terjadi nanti”
                “hm...” Gita mengangguk. “Makasih Mita..”
***

Di kafe bersama Dino.

Aku Jujur Aku Sakit
Bersambung Part IV

Tidak ada komentar:

Posting Komentar